Perayaan Ibadah Natal 2020 Di Kota Gorontalo, Penegakkan Protkes Diutamakan

153
Penerapan protokol kesehatan dengan mencuci tangan sebelum masuk gereja untuk mencegah penularan covid-19 (Foto: Bayu Harundja)

KOTA GORONTALO, MEDGO.ID – Perayaan ibadah natal di tahun 2020 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini perayaan ibadah natal dibatasi dengan adanya penerapan protokol kesehatan karena berhubung masih di masa pandemi covid-19.

Hal tersebut juga diterapkan di Kota Gorontalo, untuk mencegah lahirnya klaster baru di perayaan natal, penerapan protokol kesehatan di tiap-tiap gereja yang ada di Kota Gorontalo di utamakan.

Salah satu gereja di Kota Gorontalo yaitu Gereja Pantekosta Ekklesia menerapkan protokol kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan untuk jemaat serta alat cek suhu.

BACA JUGA  Kunker Ke Kecamatan Tabongo, PJS Bupati Gorontalo : Keselamatan Rakyat Itu Hukum Tetinggi
Penggunaan alat cek suhu untuk mengecek suhu badan tiap jemaat gereja yang beribadah (Foto: Bayu Harundja)

Selain menyediakan tempat cuci tangan dan alat cek suhu, penerapan social distancing (jaga jarak) juga di terapkan agar tetap pada penerapan protokol kesehatan.

Pembatasan jumlah jemaat di dalam gereja juga di lakukan untuk mencegah penularan covid-19, hal tersebut di sampaikan langsung oleh Kapolres Kota Gorontalo, Desmont Harjendro Agitson Putra, saat meninjau gereja tersebut.

BACA JUGA  Begini Strategi Pemkot Tangani Penanganan Covid-19 di Kota Gorontalo
Kapolres Kota Gorontalo saat meninjau Gereja Pantekosta Ekklesia, Jumat (25/12/2020), Foto: Bayu Harundja

“Jadi untuk protkes itu tetap diutamakan, kita sesuaikan dengan instruksi yang ada, dengan perintah yang ada, dan dengan aturan-aturan ada, untuk pembatasan jumlah jemaat disesuaikan dengan kapasitas gedung maksimal 50 persen yang bisa masuk di dalam gedung,” ujar Desmont saat diwawancarai usai meninjau Gereja Pantekosta Ekklesia, Jumat (25/12/2020).

BACA JUGA  Menelaah Urgensi Pilkada Banggai 2021-2025 Untuk Masa Depan Desa Jayabakti

Selain penegakkan protokol kesehatan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ataupun membahayakan, sterilisasi gereja juga dilakukan secara rutin.

“Selain itu kita juga melakukan antisipasi, yang rutin kita lakukan yaitu dengan melakukan sterilisasi dengan Jihandak (Penjinakan Bahan Peledak, red) dari Brimob untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang mungkin bisa membahayakan di saat melakukan kegiatan ibadah,” tandasnya. (Ubay)

Reporter: Bayu Harundja