Meniadakan Resiko Bencana, Maka Diperlukan Dukungan Pencegahan Dan Penanggulangan

9

BOALEMO, MEDGO.ID – Wilayah Kabupaten Boalemo termasuk pada daerah rawan bencana, dimana kita tidak dapat sepenuhnya meniadakan resiko bencana tersebut, namun dapat mengelolanya, pencegahan, dan penanggulangan bencana yang maksimal dengan dukungan dari berbagai pihak.

Hal itu di sampaikan oleh Bupati Boalemo Anas Jusuf di wakili Asisten I Roswita Manto saat membuka Sosialisasi Penanggulangan Bencana yang di gelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Kantor Camat Dulupi, Selasa (29/3), yang dihadiri Camat Dulupi, mewakili Danramil Dulupi, mewakili Kapolsek Dulupi, serta Kepala Desa se Kecamatan Dulupi.

BPBD Boalemo Laksanakan Sosialisasi di Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

“Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain, gempa bumi, Tsunami, gunung meletus, kekeringan, banjir, angin topan dan tanah longsor,” ungkap Asisten I Roswita Manto.

BACA JUGA  Kabupaten Boalemo akan Laksanakan Shalat Idhul Fitri 1441 H Dilapangan Terbuka

Sementara Kepala BPBD Boalemo Mans Mopangga, bencana yang sering terjadi di daerah kita, terutama di daerah Boalemo adalah bencana alam berupa banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi, banjir terjadi dari dua sumber yaitu dari luapan air sungai dan genangan air.

Olehnya Kepala BPBD Mans Mopangga menghimbau kepada semua pihak, agar dapat menjaga dan melestarikan lingkungan disekitar masing-masing, terutama tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menghambat aliran air yang dapat mengakibatkan banjir.

BACA JUGA  Pemkec Botumoito Launching Inovasi Baru "PETIR" Dan Pencanangan HUT Kemerdekaan

“Saya menghimbau kepada kita semua untuk mengurangi resiko bencana banjir dengan harus mengelola dulu hunian, terutama petani yang melakukan peladangan yang berpindah-pindah atau penanaman dilereng-lereng gunung. Selanjutnya pembungan sampah sembarangan, kepada kita semua agar jangan membuang sampah sembarangan karena itu bisa mengakibatkan tersumbatnya aliran air di saluran,” tutup Kepala BPBD Mans Mopangga.

BACA JUGA  Owner MBS Merasa Terpanggil Untuk Membangun Daerah Sendiri

Selanjutnya Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Noldy Kai menambahkan, kita perlu bedakan antara kejadian (Insident) dan bencana (disister), tidak semua kejadian adalah bencana, tergantung dari besarnya kejadian dan kemampuan masyarakat untuk mengatasinya.

Untuk itu di perlukan kriteriat yang di sebut bencana, seperti korban lebih dari 10 orang atau 100 orang terluka dan ada pernyataan bencana. (YH/Adv).