Kota Gorontalo, Medgo.ID — Aliansi Relawan Anies se-Provinsi Gorontalo melaksanakan rapat pertemuan terkait dengan baliho penolakan kedatangan Anies Baswedan ke Gorontalo, Senin (09/01).
Rapat pertemuan yang dilaksanakan di Resto Kingdom Foodcourt ini turut dihadiri 7 (tujuh) Aliansi Relawan Anies se Provinsi Gorontalo yakni, Forum Komunikasi Simpul Relawan Anies Baswedan Provinsi Gorontalo, Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), ANIES P24, GAPURA, Suara Emak – Emak Untuk Anies Baswedan, SIAP, dan JARNAS.

Dalam rapat pertemuan ini pun dihasilkan dua kesimpulan terhadap aksi oknum yang memasang spanduk – spanduk atau baliho penolakan kedatangan Anies Baswedan ke Provinsi Gorontalo.
Kepada awak media usai pertemuan, Juru Bicara Forum Simpul Relawan Anies, Ir. Hamid Dude menegaskan pihaknya yang terdiri dari tujuh simpul relawan mengutuk keras perbuatan oknum yang menebar baliho provokatif dan dinilai akan memecah bela masyarakat Gorontalo.

“Pertemuan pada hari dalam rangka dipasangnya beberapa baliho yang menurut kami adalah provokatif, dan mengarah atau menggiring masyarakat Gorontalo kepada perpecahan,” ujarnya
“Kami menyikapi ini bukan hanya untuk Anies Baswedan, namun persoalan ini baru pertama terjadi di Provinsi Gorontalo, dimana ada spanduk – spanduk yang sifatnya memecah bela dan menggiring masyarakat untuk saling berhadap – hadapan,” sambungnya
Untuk itu, kata Hamid, pihaknya pun meminta kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Badan Intelinjen Daerah (BINDA) untuk mengusut tuntas siapa pelaku dalam tindakan tersebut.
“Karena tidak menutup kemungkinan pemasang baliho ini adalah mereka – mereka yang berasal dari luar Gorontalo, kemudian memakai orang daerah untuk memporak – porandakan masyarakat dengan oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab ini,” jelasnya
“Makanya saya mewakili Forum Komunikasi ini sekali lagi meminta kepada Forkopimda dan Binda untuk segera mengusut tuntas siapa pelakunya, karena apabila BINDA tidak dapat mengusut pelaku dari pemasangan spanduk ini, berarti kami nilai BINDA gagal dalam melakukan kerja – kerja Intelijen di Provinsi Gorontalo,” tandasnya. (IH)

