
KOTA GORONTALO, MEDGO.ID – Sekumpulan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar aksi pada Kamis, (17/12/2020).
Tuntutan dari aksi tersebut tak lain adalah menuntut pihak rektorat untuk mengungkap kasus pungutan liar (pungli) yang terjadi di Kampus Kerakyatan tersebut.
Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Aldy Ibura selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG, dalam orasinya dia mempertanyakan kebijakan pihak rektorat dalam menanggapi kasus ini.

“Kami dari Badan Eksekutif Mahasiswa sudah mendengar aspirasi dari teman-teman mahasiswa bahwasanya mereka yang mengikuti KKN (Kuliah Kerja Nyata, red) masih mendapatkan pungli, maka dari itu kami mempertanyakan hal tersebut bagaimana kebijakan pihak rektorat”, ungkap Aldy dalam oratornya.
Mengenai pungli itu sendiri, Koordinator Aksi, Abdul Wahid Hulopi dalam oratornya menambahkan selain pungli pada mahasiswa yang KKN, terjadi pula pungli pada mahasiswa yang mengikuti Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
“Kami juga mendapatkan info bahwasanya mahasiswa yang lolos program PHP2D mereka juga di mintai uang yang seharusnya hal tersebut di tanggung oleh pihak Universitas”, tambah Abdul Wahid Hulopi dalam oratornya.
Mengenai pungli yang di suarakan masa aksi, hal tersebut di tanggapi oleh Rektor UNG, Eduart Wolok.
Saat menemui masa aksi di depan rektorat, Eduart menyampaikan bahwa mengenai pungli masa aksi harus memiliki data, datanya seperti dosen siapa yang melakukan dan mahasiswa siapa yang memberikan pungli tersebut, biar semua jelas ungkapnya.
“Mengenai pungli, kalian (mahasiswa, red) harus memiliki data, seperti dosen siapa yang melakukan dan mahasiswa siapa yang memberikan, supaya bisa jelas”, ungkap Eduart saat bertemu dengan masa aksi.
Terakhir Eduart menyampaikan mengenai pungli itu tidak di benarkan, jika ada kedapatan maka mahasiswa harus wajib melaporkan dengan melengkapi data.
“Pungli itu tidak di benarkan, jika ada kedapatan maka laporkan, karna itu tidak di benarkan, lapor dengan melengkapi data yang ada”, tandasnya. (Ubay)
Reporter: Bayu Harundja
